Senin, 14 November 2011

CINTA DAN WAKTU

alkisah di suatu pulau kecil, tinggal lah berbagai macam benda-benda abtrak: ada cinta, kesedihan,kekayaan, kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik.Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda
Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin membasahi kaki cinta.Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulai kecil itu. Semua penghuni pulaucepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak menpunyai perahu.
Tak lama cinta melihat kekayaansedang mengayuh perahu pergi. Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku! Teriak cinta. Aduh! Maaf, cinta! “kata kekayaan, perahu telah penuhdengan harta benda ku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagi mu diperahuku ini.”
Lalu kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya kegembiraan lewat dengan perahunya. “kegembiraan! Tolong aku!”, teriak cinta. Namun kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan cinta.

Air makin tinggi membasahi cinta sampai kepinggang dan cinta semakin panik . tak lama lewatlah kecantikan. “kecantikan! Bawalah aku bersamamu!”, teriak cinta. “wah, cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini.” Sahut kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah kesedihan. “oh, kesedihan, bawalah aku bersamamu,”kata cinta. “maaf! Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja...” kata kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkan nya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, cinta! Mari cepat naik ke perahuku!” cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.
Di pulau terdekat. Orang tua itu menurunkan cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu. “oh, orang tua itu? Dia adalah waktu.” Kata orang itu. “tapi, ia mengapa menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku “tanya cinta heran. “sebab”, kata orang itu, “ hanya Waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari cinta itu...”



SUMBER: BUKU M0TIVASI

0 komentar: