Senin, 14 November 2011

Kisah sebuah batu kusam

Suatu ketika seorang pengrajin batu berjalan di gunung yang sanggat gersang dan melihat seonggok batu berwarna coklat kusam yang telah diselimuti oleh lumut dan kenampakan luarnya relatif lapuk. Dan sekuat tenaga sang pengrajin itu mengayunkan godamnya mengenai batu hingga mendapatkan bongkahan batu sebesar kepala,dan mulai terlihat warna asli dari batu tersebut adalah putih.

Dibawanya batu itu ke rumahnya, dipotongnya dengan menggunakan gerinda (alat pemotong batu) , hingga percikan api hasil gesekan dengan batu itu sesekali terlihat. Dihaluskannya permukaannya yang kasar dari batu tersebut dan dipoles.
Siang dan malam, ia membuat sebentuk batu penghias cincin,dari batu putih yang kasar, berangsur-angsur menjadi putih, mengilap dal licin. Pengrajin itu tahu betul kesempurnaan bentuk sebuah batu penghias cincin, akhirnya terciptalah sebuah batu yang bernilai.
Renungan:
Sebenarnya alammemberi berbagai pelajaran buat kita. kita adalah sebongkah batu, kondisi lapuk, berlumut dan rapuh adalah kondisi kita yang tidak mampu melawan cobaan. Pukulan godam, gesekan gerinda, percikan api, polesan amplas adalah gambaran dari cobaan yang datang untuk menempa kita.
Terkadang kita menolak cobaan yang datang, tetapi sebenarnya cobaan tersebut adalah sarana yang datang dari sang pencipta untuk membentuk kepribadian kita sehingga kita bisa terlihat bersinar.
Sekarang mari kita pikirkan, dimana posisi kita? Apakah kita seonggok batu yang tidak berharga? Ataukah kita seonggok batu yang sedang mengalami proses menjadi sebuah batu penghias cincin yang memiliki nilai yang mahal?

sumber: buku motivasi

0 komentar: